Ternyata Pembelajaran Online Bisa Lebih Berharga daripada Kuliah Lho

Posted by Klub Indo Job on Wednesday 1 October 2014


Ternyata Pembelajaran Online Bisa Lebih Berharga daripada Kuliah Lho - Pembelajaran jarak jauh terutama dengan munculnya teknologi konferensi video high definition telah digembar-gemborkan sebagai cara untuk meningkatkan teknik pendidikan konvensional. Bahkan semakin sering dipertimbangkan apakah pembelajaran online mungkin menjadi yang lebih bernilai menggantikan kuliah tradisional.

Ini juga mempertimbangkan biaya kuliah yang melangit. Dalam 30 tahun terakhir telah dimaklumi bahwa kuliah adalah untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan melalui karir yang dijalani. Namun sekarang, masalah utang mahasiswa telah meningkat secara dramatis di Amerika. Bank Federal Reserve di New York melaporkan $902 milyar utang siswa di seluruh AS, sedangkan Biro Consumer Finance Protection mengestimasikan angka $1 trilyun. Karena menjadi pertanyaan wajar untuk membandingkan biaya pendidikan universitas di Amerika akan tertutupi dengan pemasukan yang mungkin didapatkan untuk membayar kuliah tersebut. Mungkin jawaban untuk utang mahasiswa adalah menerapkan pendidikan online dengan lebih baik.

Kuliah online telah ada sejak beberapa dekade, tentu saja. Namun yang dibicarakan bukan universitas-universitas yang berorientasi profit. Yang dibicarakan adalah atmosfer pembelajaran gratis dari pengajar-pengajar. The Khan Academy, contohnya, adalah sebuah organisasi non-profit dengan tujuan untuk menyediakan pendidikan berkelas dunia dengan gratis, di manapun. Hingga sekarang, The Khan Academy telah menawarkan lebih dari 300 juta pelajaran. Youtube channel-nya mempunyai lebih dari 283 juta view. Sebagai perbandingan, channel MIT telah ditonton 52 juta kali, dan kurang dari setengah dari 1.233.000 pelanggan channel The Khan Academy. Itulah kekuatan dari video dan pembelajaran.

Ternyata Pembelajaran Online Bisa Lebih Berharga daripada Kuliah Lho - Kelemahan edukasi online adalah tidak adanya banyak kuliah terakreditasi. Alasan yang dipermasalahkan adalah karena pemberi kerja (perusahaan/employer) biasanya tidak menerima kredit kuliah online sebagai kuliah yang sebenarnya.

Seharusnya diterima. Sebagai contohnya, kamu dapat mengambil setiap kursus MIT di universitas iTunes. Tapi karena kamu tidak membayar uang kuliah, pada akhirnya kamu tidak mendapatkan ijazah. Adalah tidak beralasan untuk menolak kandidat karyawan yang menjanjikan pada keadaan bisnis sekarang. (Baca juga:  Ini 7 Tipe Mahasiswa Yang Disenangi Dosen)

Bagaimnapun, jika kamu mengambil kelas yang berhubungan dengan pekerjaan ketika bekerja, sertifikat penyelesaian kursus sebenarnya tidak lebih penting daripada informasi dan materi yang kamu pelajari di kelas. (Ini tetap tidak benar untuk sertifikasi dalam beberapa keterampilan teknis, seperti pelatihan komputer oleh Microsoft, namun itu adalah topik untuk berita lain.)

Dan sejujurnya, ketika kamu telah bekerja di lingkungan pekerjaan selama lebih dari setahun, siapa yang masih peduli dari mana kamu mendapatkan gelar?

Di internet, di mana semuanya tersedia, kamu bisa mendapatkan akses dari material terbaik dan unik dari perguruan tinggi terbaik. Ini tidak seperti di kuliah biasa — dan itulah salah satu alasan sebuah pendidikan online menjadi lebih bernilai daripada kuliah biasa. Jika saya akan menghabiskan uang yang dibutuhkan untuk kuliah, saya ingin memastikan bahwa saya mendapatkan dosen terbaik. Dalm sebuah, lingkungan yang terbuka dan online, kamu bisa mendapatkan pengajar terbaik di bidang apa pun dan menyerap informasi tersebut sesuai dengan kemampuan kamu sendiri. Dan selama kamu mempunyai koneksi internet, kamu dapat melakukannya dengan gratis.

Nilai ini secara khusus relevan untuk karyawan senior. Orang yang lebih muda mungkin lebih mau untuk menerima puluhan hingga ratusan ribu dolar utang untuk kuliah mereka. Namun jika saya karyawan berumur 45 hingga 50 tahun, apakah saya benar-benar mampu menanggung biaya kuliah ratusan ribu dolar untuk gelar yang hanya akan menambah potensi pendapatan secara bertahap seumur pekerjaan saya hingga pensiun?  Apakah saya akan mendapatkan uang itu kembali? Sepertinya tidak.

Kebutuhan untuk mempunyai gelar dari kuliah tradisional kelihatannya semakin ketinggalan zaman bahkan menjadi ter-institusionalisasi-kan. Dan gelar kuliah itu terlihat kecil di hadapan track record entrepreneur raksasa yang telah menjulang tinggi tanpa gelar. Steve Jobs putus kuliah dari Reed College, kemudian mulai masuk kelas-kelas yang gratis — kelas yang sama yang mungkin biayanya ribuan dolar setahun sebagai mahasiswa terdaftar. Dia membangun pendidikannya di sekitar bidang yang menurutnya menarik dan memacu kreativitasnya.

Kemudian, posisi eksekutif Apple berfokus terlalu besar pada mahasiswa dan lulusan univesitas. Di halaman web karir perusahaan tersebut, “Apple adalah tempat di mana mahasiswa dan lulusan universitas tumbuh dan maju” — tidak banyak peluang untuk orang bermotivasi tinggi tapi tanpa gelar. Jika Steve Jobs masih hidup dan mencari kerja hari ini, dia akan sulit untuk masuk ke jajaran eksekutif di Apple.

Perdebatan di sini adalah apakah sebuah gelar kuliah benar-benar senilai dengan uang yang dibayar. Tanpa sebuah gelar, kamu mungkin tidak akan bisa mendapatkan penghasilan lebih dari perjalanan karir. Di sisi lain, kamu mungkin tidak terbebani oleh utang. Di titik tertentu, mungkin tidak feasible secara ekonomis untuk mendapatkan gelar tersebut secara konvensional.

Dengan akses yang mudah pada kuliah online yang berkualitas terbaik, di kasus tertentu bahkan mungkin untuk berinteraksi dengan pengajar tersebut secara real time melalui koneksi video dua arah, apa bedanya atas sebuah gelar, selama kamu mendapatkan pengetahuannya?

Nah gimana sobat klubindojob? Semoga informasi Ternyata Pembelajaran Online Bisa Lebih Berharga daripada Kuliah Lho ini dapat bermanfaat bagi kita semua ya, dan jangan lupa untuk memberikan masukan atau sekedar berkomentar saja ya, salam sukses!

Blog, Updated at: 14:23